Halaman

Minggu, 15 April 2012

SENI MEMBANGUN PENDIDIKAN YANG BEBAS KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menghadapi era globalisasi industri dan perdagangan bebas yangakan datang, berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia berbenah dirimempersiapkan sumber daya manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya pengembangan dan penguasaannya di masa mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah secara nasional sertamemberikan keleluasaan kepada daerah-daerah untuk menerapkannya sesuai dengan kondisi daerah setempat, yaitu dengan memanfaatkan kurikulum muatanlokal.Indonesia adalah salah satu negara agraris di dunia. Kondisi geografisnya yang terdiri dari dataran tinggi (pegunungan) dan dataran rendah (pesisir)menghasilkan pemandangan yang sangat menakjubkan yang apabila diolah secara profesional dapat menjadi objek wisata yang indah. Data-data tersebut di atas memberikan panduan kepada kita dalam pembentukan kurikulum muatan lokal berikut arah dan sasaran pendidikan yang akan dicapai. Secara nasional, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi prioritasutama dalam kurikulum, sehingga mata pelajaran Matematika dan IPA mendapat perhatian dan porsi yang khusus dalam kurikulum dengan meminggirkan beberapamata pelajaran lain yang dianggap kurang bermanfaat bagi perkembangan zaman.Salah satu mata pelajaran yang terpinggirkan tersebut adalah pendidikan senikhususnya seni budaya daerah.Di dalam pertemuan-pertemuan ilmiah dan makalah-makalah para pakar,selalu disebutkan secara berangkai kata-kata ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Tetapi mengapa yang menjadi prioritas pembangunan pendidikan hanya pada ilmu pengetahuan dan teknologi saja ? Dari mana unsur seni akan diterimaoleh peserta didik ?Sebenarnya peran pendidikan seni bagi seorang peserta didik adalah sangat penting. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu diiringi dengan jiwa yang memiliki nilai-nilai seni sehingga karya cipta yang dihasilkan memiliki nilai-nilai estetis. Bahkan beberapa ahli pernah mengemukakan bahwa tanpa seni, ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi hampa.Tidak bisa diragukan lagi bahwasanya manusia tak akan terlepas denganmengeksplorasi segala sumber daya yang dimilikinya. Dengan cara mencurahkansegala daya dan kemampuanya untuk selalu berinofasi menemukan sesuatu yang baru yang dapat membantu hidupnya menjadi lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala kemampuanya maka ia akan tertinggal bahkan tergerus oleh zaman yang selalu berkembang. Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpainovasi akan terjadi kemandekan pada dunia pendidikan yang kemudian berimbas pada pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan lain-lain. B. Permasalahan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu ³Bagaimanakah upaya yang dilakukan dalam seni membangun pendidikan yang bebas konflik? C. Tujuan Dengan disusunya Makalah ini semoga para mahasiswa lebih semangat lagi dalam mengapresiasikan seni di lingkungan sekolah. BAB II PEMBAHASAN SENI MEMBANGUN PENDIDIKAN YANG BEBAS KONFLIK Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sudah sepantasnyalah pendidikan dasar dan menengah dapat mempersiapkan manusia Indonesia yang kompetitif untuk menghadapi era globalisasi dan era perdagangan bebas dunia seni Oleh karena itu, untuk dapat lebih terarah dan mempersempit masalah,disini penulis tertarik untuk membahas kurikulum muatan lokal yang meminggirkan dan menutup mata terhadap pendidikan seni.Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pendidikan seni mendapatkan porsi yang lebih dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Selain ada mata pelajaran Seni Budaya yang sifatnya umum, penempatan pendidikan seni budaya daerah sebagaimata pelajaran muatan lokal adalah terobosan yang amat baik guna menunjang program pembangunan dan pendidikan daerah.Berdasarkan pantauan penulis, banyak peserta didik yang menambah dan menimba ilmu pengetahuan di bidang seni di luar sekolah, seperti : sanggar-sanggar tari, sanggar-sanggar musik, bina vokalia, rental band dan sebagainya.Hal ini sebenarnya sudah cukup bagi semua pihak untuk melihat sebuah fakta peserta didik telah menganggap bahwa pendidikan dan pengembangan nilai-nilai seni yang diperolehnya di sekolah sudah tidak memadai untuk pengembangankemampuan dirinya di bidang seni dan menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai seni yang ada di dalam dirinya.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis memberikan saran kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk dapat memberikan porsi yang lebih kepada mata pelajaran seni khususnya seni daerah masuk dalam bentuk mata pelajaran muatan lokal, karena sekolah memiliki wewenang untuk itu. Dandiharapkan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan memberikan dukungan positif bukan memberikan respon tidak menentu sambil menunggu. tanggapan atasan seperti yang sering terjadi selama ini.Kendala kekurangan sumber daya manusia dalam hal ini guru (tenaga pengajar) sudah tidak dapat dijadikan alasan, karena saat ini sangat banyak lulusan Jurusan Pendidikan Sendratasik dan STSI yang tersebar hampir di seluruhIndonesia yang memiliki ilmu dan skill yang memadai untuk itu. Sekarang hanyatinggal kemauan dari pihak sekolah untuk menyelenggarakannya. A. Pengertian Fungsi Seni dan Inovasi di Bidang Pendidikan Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (bendayang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidkan. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum.Manusia sepanjang hidupnya tidak bisa dipisahkan dengan seni sebab seniadalah bagian dari kehidupan manusia yang sama pentingnya dengan kebutuhan primer lainnya. Suatu karya seni dapat berfungsi baik secara individual bagi penciptanya dan penikmatnya, maupun secara sosial dalam kehidupan sehari - hari. B. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan Peranan seni dalam bidang pendidikan yaitu sebagai alat peraga untuk memperlancar proses belajar supaya anak didik lebih mudah dan mengerti menerimanya. Misalnya suatu peristiwa dalam sejarah disampaikan dengan film.Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan pendidikan. Inovasi pendidikan dan model pembelajaran di Indonesiaa. a. Top Down InovationInovasi model Top Down ini sengaja diciptakan oleh atasan (pemerintah)sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkanefisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apayang menurut pencipta itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaannya.Contoh adalah yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini.Seperti penerapan kurikulum, kebijakan desentralisasi pendidikan dan lain-lain. b. bottom up Inovation Yaitu model ionovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Biasanya dilakukan oleh para guru C. MANFAAT SENI DI BIDANG PENDIDIKAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan Seni dan Budayanya, tapidalam realitanya pemanfaatan seni masih minim sekali dimanfaatkan olehsekolah-sekolah pada umumnya, padahal banyak sekali manfaat yang seharusnyadapat dimanfaatkan dari Seni di dunia pendidikan.Manfaat seni dalam dunia pendidikan terutama di sekolah, ternyatasangatlah bermanfaat bagi perkembangan kepribadian siswa, hal ini mulaimenjadi sorotan dari berbagai pihak yang mulai peduli dengan dunia pendidikan.Pendidikan seni dipandang sangat perlu untuk membentuk kepribadian siswa darisisi potensi estetik atu keindahannya yang diyakini dapat memperhalus budimanusia. Dengan demikian seni tidak diragukan potensinya yang dapat digunakanuntuk menghaluskan pancaindera yang berarti juga menghaluskan budi manusia KTSP yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanmerupakan kurikulum yang bersifat operasional dan dilaksanakan dimasing-masing tingkat satuan pendidikan. Landasan hukum kurikulum ini yaitu Undang-undang Sikdiknas No.20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 15Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing sekolah dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penyerahan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tiap sekolah denganmengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan bertujuan agar kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan karakter dan tingkat kemampuansekolah masing-masing.Pedoman penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik mengacu padaSKL yang meliputi kompetensi untuk kelompok mata pelajaran atau kompetensiuntuk seluruh mata pelajaran yang dinilai berdasarkan kualifikasi kemampuanmencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yangdituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajiankompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi pesertadidik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedomanuntuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. D. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SENI DI BIDANGPENDIDIKAN Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Pemanfaatan seni dalam dunia pendidikan terutama di sekolah yang sebenarnya sangat dibutuhkan sangatlah kurang, dalam hal ini sekolah haruslah berusaha untuk membangkitkan kreatifitas para siswanya, terutama dalam hal Seni Budaya. Dengan Seni Budaya, para siswadapat : a. mengekspresikan perasaannya melalui berbagai karyanya, baik sastra, lagu,musik, lukisan, tarian dan lain sebagainya. Dengan begitu akan lahir kepribadianyang unggul pada diri para siswa, b. disamping itu juga Seni Budaya dapat menjadi salah satu media hiburan untuk menyegarkan kembali pikiran para siswa setelah belajar keras, c. tentunya juga agar para siswa bisa lebih mencintai Seni dan Budaya Indonesia,yang dalam realitanya sudah jarang siswa yang peduli dengan Seni dan Budaya Indonesia. E. CIRI SENI DALAM BIDANG PENDIDIKAN Seni Sebagai Pendidikan KreativitasDe Francesco (1958) menyatakan bahwa pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara membantu pengembangan mental,emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativiitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Apalagi di masa pembangunan ini, orang yang berdaya kreatif sangat dibutuhkan guna mengembangkan ide-ide yang konstruktif yang akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam memajukan kehidupan dan berkebudayaan.Seni atau karya seni dihubungkan dengan karakter kejiwaan manusia. Manusia dihadapkan dengan perasaan suka, senang, sedih, sakit, duka gembira,ceria, suka cita dan sebagainya, adalah contoh perilaku manusia yang sering tampak, ataupun bisa saja tidak tampak, kecuali manusia pelakunya saja yang merasakan. Perilaku kejiwaan tersebut diatas sering muncul dalam bentuk ekspresi yang nyata. Karya seni seperti contoh di atas adalah karya seni yang didahului oleh unsur kejiwaan/perasaan manusia. Apakah karya seni selalu dilatarbelakangi unsur kejiwaan? Jawabanya dapat kita renungkan sambil mengamati berbagai cotoh karya seni. Mungkin ada yang seperti contoh di atas, mungkin juga tidak.Seorang membuat karya seni hanya sekedar meniru bentuk alam, memotret alam dengan tidak melibatkan unsur perasaan. Perilaku lain ada kelompok penciptakarya seni yang mencoba memasukan kejiwaan sebagai latar belakang menciptakan karya senie. Quantum learningQuantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sarana khirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Quantum learning berakar dariupaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dansetiap detil apa pun memberikan sugesti positif ataunegatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuatmenjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster- poster besar, yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai³interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.´ Mereka mengasumsikan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik , mereka alihkan ihwal energy itu ke dalam analogi tubuh manusia yang ³secara fisik adalah materi´. ³Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan,inspirasi agar menghasilkan energi cahaya´. Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi industri dan perdagangan bebas yang akan datang, berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia berbenah diri mempersiapkan sumber daya manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya pengembangan dan penguasaannya di masa mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah secara Nasional sertamemberikan keleluasaan kepada daerah-daerah untuk menerapkannya sesuai dengan kondisi daerah setempat, yaitu dengan memanfaatkan kurikulum muatanlokal.Pariwisata, seni dan budaya yang dikatakan mampu memberikankontribusi kepada daerah dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD) haruslah ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai dari putra- putra daerah ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pendidikan senimendapatkan porsi yang lebih dalam proses belajar-mengajar di sekolah.Penempatan pendidikan seni budaya daerah sebagai mata pelajaran muatan local adalah terobosan yang amat baik guna menunjang program pembangunan dan pendidikan daerah DAF T AR PUSTAKA a. Inovation. Dalam situs http://WWW. Shafe.Tripod.com// Inov.htm. Dikunjungi 23 Desember 2000. b. Noor, Idris H.M. Sebuah tinjauan teoritis tentang inovasi pendidikan di Indonesia.Dalam situshttp://WWW.pdk.go.id/balitbang/publikasi/Jurnal/no_ 026 /sebuah_Tinjauan_teoritis_ Idris.htm.dikunjungi 23 Desember 200. c. Cece Wijaya, Djaja jajuri, A. Tabrani Rusyam. 1991. Upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Bandung: Remaja .Rosdakarya.Segena,Unggul. Desentralisasi dan Demokratisasi pendidikan di era otonomi daerah.Dalam situs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar