Halaman

Kamis, 19 April 2012

Manfaat Buah Kelapa Kelapa Muda / DeganKelapa adalah salah satu kado terhebat dari planet ini. Kelapa adalah tanaman pra sejarah yang dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan mengapung di laut. Kelapa adalah filter air alami yang memakan waktu hampir 9 bulan untuk menyaring setiap liter air. Air bergerak melalui banyak serat untuk dimurnikan dan disimpan secara steril di dalam batok itu sendiri. Air kelapa ini murni bersih dan merupakan sumber elektrolit yang tertinggi untuk manusia. Air kelapa identik dengan plasma darah manusia yang merupakan donor universal. Plasma membentuk hingga 55% dari darah manusia. Dengan minum air kelapa bisa memberikan diri kita transfusi darah secara langsung. Banyak nyawa orang di negera ke-3 telah terselamatkan karena air kelapa. Kelapa pada awal masa pertumbuhannya adalah paling meningkatkan kesehatan. Usahakan minum setidaknya satu buah air kelapa setiap hari. Kelapa adalah pemurni darah yang baik sekali.

Selasa, 17 April 2012

Sejarah Islam DI Malaysia


A.Sejarah perkembangan Sebenarnya tidak adanya kejelesan mengenai kapan islam tersebar di Malaysia. Sehingga menimbulkan berbagai macam teori: Wan Husain Azmi, mengungkapkan sebuah teori: Islam pertama kali sampai di Malaysia pada abad pertama hijriah. Pada abad pertama hijriah orang islam arab telah sampai di gugusan melayu Fatmi mengatakan: Islam datang pertama kali sekitar abad 8 hijriah.atau pada abad ke 14 masehi. Ia menemukan batu bersurat di Trengganu pada tahun 702 hijriah/1302 M Sekitar abad ke-14 agama Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia, Gujarat dan Malabar. Disamping itu, ada seorang ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka dan kemudian terbentuklah kerjaan Islam di Malaka dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura. Setelah beliau wafat diganti oleh Sultan Iskandar Syah dan penyiaran Islam bertambah maju, pada masa Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M). Sultan suka menyambung tali persahabatan dengan kerajaan lain seperti Syam, Majapahit, dan Tiongkok Majun mengatakan; Islam tiba di Malysia pada abad ke 15 dan 16 Masehi, Namun teori dari fatmi dan majun belum Valid. Penemuan batu nisan di tanjung inggris, Kedah. Pada tahun 1965. Tertulis nama Syekh Abdul Qadir Ibnu Khusyen Stah 1965 m abad ke 9 M. Ia adalah seorang da’I keturunan Persia. Pada abad ke 3 h atau 10 m islamisasi di Malaysia tidak lepas dari peranan raja-raja Melaka. Sultan Muhammad syah. Adalah orang yang pertam kaali masuk islam .Kejayaan Malaka dapat dibina lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Aludin Syah I, sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama dan negeri Johor makin nertambah ramai dengan datangnya para pedagang dan pendatang. Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992. kelantan adalah negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al-Islam se-Malaysia (PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990 mengalahkan UMNO dan PAS dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat sebagai Menteri Besar Kelantan. Anggapan umum bahwa Islam wujud buat pertama kali di Malaysia pada abad ke-10 di Terengganu yang merupakan negeri Melayu pertama untuk memeluk Islam. Dapatan ini berdasarkan Tugu Peringatan Batu yang ditemui di Kuala Berang, Terengganu. Pada tahun 1303, Sultan Muzaffar Shah I (abad ke-12) dari Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui untuk berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan peristiwa penting dalam pemelukan Islam oleh orang-orang Melayu di Malaysia. Baginda telah memeluk Islam selepas perkahwinannya dengan seorang puteri dari Pasai. Bentuk-bentuk Islam di Malaysia : Sunni Islam Ajaran Shafi'i yang merupakan salah satu cabang kepada Sunni, merupakan mazhab yang utama di Malaysia. Bentuk ajaran lain dianggap menyeleweng bagi di kebanyakan tempat di Malaysia. Pun begitu, di sesetengah kawasan terpencil, masih ada elemen Shamanism dalam ajaran Islam mereka. Masjid sudah menjadi kelaziman di merata tempat di seluruh negara dan suara Azan dapat didengari dari kubah-kubah masjid 5 kali setiap hari. Pihak kerajaan dan institusi perbankan akan ditutup selama dua jam pada hari Jumaat bagi menghormati pekerja-pekerja yang perlu menunaikan solat secara jemaah di masjid-masjid. Di sesetengah negeri seperti Kelantan, Terengganu dan Kedah, mereka memilih hari Jumaat dan Sabtu dan bukan Sabtu dan Ahad sebagai hari cuti umum. Islam Hadhari Istilah "Islam Hadhari" atau Islam progresif telah diperkenalkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, untuk menegaskan peranan utama pengetahuan dalam Islam. Ketekunan, kejujuran, pentadbiran yang baik, serta kecekapan diberikan nilai yang sama. Ia juga merayu kepada orang-orang Islam agar menjadi menyeluruh, bertoleransi, dan berpandangan ke luar. Islam Hadhari bertujuan untuk mencapai sepuluh prinsip utama: • Keimanan dan ketaqwaan kepada Ilahi. • Kerajaan adil dan beramanah. • Rakyat berjiwa merdeka. • Penguasaan ilmu pengetahuan. • Pembangunan ekonomi yang seimbang dan komprehensif. • Kehidupan berkualiti. • Pembelaan hak kumpulan minoriti dan wanita. • Keutuhan budaya dan moral. • Pemeliharaan dan pemuliharaan alam semula jadi. • Kekuatan Pertahanan dan Perpaduan. Abdullah Mohd Zain, Menteri dalam Jabatan Perdana Menteri, berkata bahawa "Ia menekankan kebijaksanaan, sifat praktik, dan keharmonian," dan menambah bahawa "Ia menggalakkan kesederhanaan atau pendekatan seimbang terhadap kehidupan, tanpa menyimpang daripada asas-asas al-Quran, serta contoh-contoh dan pepatah-pepatah Nabi Muhammad. B.Cara Penyebaran Islam Di Malaysia Setelah pengenalan awal Islam, telah menyebarkan agama Islam oleh ulama setempat atau ulama 'dari satu ke daerah lain. Mereka biasa latihan ini adalah untuk membuka pusat pelatihan agama disebut "pondok" atau pondok kecil dari tempat tidur dibangun untuk para siswa. Selain memberi kuliah di rumah, rumah doa, atau mesjid, mereka juga melaksanakan tugas-tugas seperti yang bekerja di padi ladang, kebun dan pekerjaan lain craftwork dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Peran ini ulama 'yang tidak hanya dari guru tetapi juga dengan penasihat untuk keluarga dan masyarakat desa. Mereka memainkan peran yang cukup luas satu karena keahlian dan kemampuan mereka di lebih dari satu bidang aktivitas manusia. Setelah lulus, maka murid akan kembali ke tanah air mereka, yang sering jauh di beberapa pelosok tanah air, membentuk link dalam satu rantai antara ulama 'dan lainnya. Islam di kepulauan Melayu pada umumnya dan Malaysia khususnya mengikuti Shafi Madhab (sekolah pemikiran). Namun banyak umat Islam di Malaysia yang tidak mengikuti sekolah tertentu. Di Perlis, negara yang menetapkan konstitusi Perlis mengikuti Qur'an dan Sunnah dan tidak madhab tertentu. Banyak umat Islam di Perlis sehingga tidak mengikuti madhab apapun, seperti halnya dengan pengikutnya dan anggota dari Organisasi Muhammadiyah di Indonesia. The unifying faktor yang membuat ikatan yang kuat di antara mereka adalah keseragaman dari sistem pengajaran, tidak hanya untuk Suci buku dan bahasa yang digunakan sama, tetapi juga masalah sosial-politik, walaupun di Indonesia dengan Belanda merupakan kekuatan kolonial dan di Malaysia (atau Malaya) British. Apakah yang penjajah Portugis, Belanda atau Inggris Christionisation mencoba berbagai cara, terutama melalui sistem pendidikan. Ada beberapa factor menyebabkan Islam kuat di Malaysia 1. Karena islam dijadikan identitas melayu 2. Posisi islam dalam konstitusi dan undang-undang Malaysia 1 agustus 1957 Malaysia merdeka dari inggris Islam menjadin agama resmi kerajaan 3. Kebijakan pemerintah setelah berakhirnya konflik etnik(1969) tentang masalah ekonomo dengan membuat system ekonomi baru yaitu ekonomi berbasis islam 4. Adanya dukungan kuat dari pemerintah Malaya dicapai setelah kemerdekaan pada 31 Agustus 1957, perkembangan pendidikan agama di sekolah subsidi pemerintah merupakan hasil dari upaya berkelanjutan pada bagian dari masyarakat Melayu. Hal ini dapat dilihat di Islamic College dan National University of Malaysia. C. Tokoh – Tokoh Islam Di Malaysia Banyak tokoh - tokoh dari luar negeri datang ke malaka seperti dari Afghanistan, Melebar, Hindustan dan terutama dari tanah arab untuk menyebarkan ilmu pengetahuan islam, melanjutkan insitusi-institusi tersebut. Antara mereka seperti Sayyid Abd a-Azis, Maulana Abu Bakar , Maulana Yusuf, Qadi Menus,Qadi Menawar Syah, Maulana Sadar Johan dan lain-lain beberapa ulama 'menjadi guru di Masjid Al-Haram. Pada saat ini satu ulama 'dari Kedah, Muhammad bin Abdul Kadir, dan dua orang guru dari Petani di sana. Muhammad ayah juga seorang guru di Masjid Al-Haram. Sidi Abdul Aziz Beliau berasal dari Jeddah ,beliau adalah salah satu ulama yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka Sultan Permaisura Beliau merupakan raja pertama yang memimpin kerjaan islam malaka. Sultan Iskandar Syah Beliau merupakan pengganti dari raja islam malaka Sultan Mansyur Syah ( 1414 - 1477 M ) Beliau merupakan penggganti dari Sultan Iskadar Syah,dimasa pemimpinannya penyiaran Islam bertambah maju Sultan Muzaffar Shah I dari Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui untuk berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan peristiwa penting dalam pemelukan Islam oleh orang- orang Melayu di Malaysia. Baginda telah memeluk Islam selepas perkahwinannya dengan seorang puteri dari Pasai. Sultan Aludin Syah I sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor ( Semenanjung Malaka ). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama PENUTUP KESIMPULAN a. Islam adalah agama rasmi Malaysia. Menurut kepada rajah banci 2000, kira-kira 60.4 peratus daripada populasi ini mengamalkan Islam; 19 peratus Buddha; 9 peratus Kristian; 6 peratus Hindu; dan 3 peratus Konfusianisme, Taoisme, dan agama tradisional Cina lain b. agama Islam masuk ke Malaysia Sekitar abad ke-14 ,dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia, Gujarat dan Malabar c. Agama islam di Malaysia terbagi manjadi beberapa aliran,diantaranya : Sunni Islam ,Ajaran Shafi'i yang merupakan salah satu cabang kepada Sunni, merupakan mazhab yang utama di Malaysia. Dan Islam Hadhari, Istilah "Islam Hadhari" atau Islam progresif telah diperkenalkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, untuk menegaskan peranan utama pengetahuan dalam Islam d. Tokoh – tokoh Islam di Malaysia antara lain: Sidi Abdul Aziz, Sultan Permaisura,Sultan Iskandar Syah,Sultan Mansyur Syah,Sultan Muzaffar Shah I, dan Sultan Aludin Syah I DAFTAR PUSTAKA • Laman web Harkah

Minggu, 15 April 2012

pengorganisasian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggauta dari berbagai organisasi, seperti organisasi bidang sosial atau kemasyarakatan , organisasi bidang politik, organisasi bidang pendidikan dan sebagainya. Organisasi akan meresap ke dalam masyarakat atau kehidupan sehari-hari, dan manusia akan berada dalam lingkungan organisasi. Organisasi – organisasi ini mempunyai kesamaan dalam pengelolaannya. Kesamaan tersebut antara lain ada tujuan, keanggotaan, struktur dan sistem serta prosedurnya Kesamaan yang pertama yaitu adanya suatu tujuan, tanpa tujuan organisasi tidak dapat dibentuk.. Tujuan ini tentunya sesuai dengan jenis organisasinya. Tujuan suatu organisasi biasanya tergambar pada sasaran-sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Organisasi Secara umum sasaran dari tujuan organisasi adalah mencapai tingkat pertumbuhan, perkembangan, keuntungan dan keberlangsungan dari organisasi itu sendiri. Kesamaan yang kedua adalah bahwa organisasi mempunyai kumpulan orang-orang, satu orang yang berusaha mencapai tujuan secara sendiri tidak dapat dikatakan sebagai organisasi. Organisasi adalah sekumpulan atau sekelompok orang ( lebih dari dua orang) yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai tujuannya. Kesamaan yang ketiga adalah organisasi perlu mengembangkan suatu struktur agar anggota dapat melaksanakan pekerjaan dengan mudah dan baik. Struktur organisasi sebagai gambaran dari hubungan-hubungan wewenang dan tanggungjawab yang dapat dipergunakan sebagai alat penyalur tugas, informasi, resources, dan perintah-perintah. Struktur organisasi senantiasa harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan yang berubah-ubah, karena manusia yang menjalakan pekerjaan bukan struktur organisasinya. Kesamaan yang keempat adalah organisasi memiliki sistem dan prosedur. Organisasi mempunyai aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan harus dijalankan dengan komitmen. Sistem dan prosedur dalam organisai tercermin dari kebujakan-kebijakan manajer tentang cara kerja, sistem rekrut, pengawasan, dan pelaporan. B. Organisasi dapat memberi manfaat bagi masyarakat 1. Organisasi mengubah kehidupan masyarakat. Manfaat ini dapat diamati dari banyaknya organisasi dapat membuat kehidupan menjadi lebih baik,. misal organisasi kesehatan membuat masyarakat menjadi sehat jasmani, organisasi pendidikan menjadi masyarakat menjadi cerdas, organisasi kemilteran dan kepolisian membuat masyarakat menjadi aman. 2. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Dengan berorganisasi pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. 3. Organisasi menawarkan karier. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang mempunyai ketrampilan, pengetahuan dan tujuan. Oleh karena itu orang yang ingin mengembangkan karienya dapat bergabung dalam suatu organisasi, karena organisasi akan selalu menawarkan karier pada seseorang yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih. 4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Dengan berorganisasi pengetahuan dapat ditingkatkan terus. Sejarah masa lalu dapat didokumenkan, penelitian-penalitian dapat dikembangan, demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat dilakukan sendiri dapat dilakukan bersama. ( Amirullah, 2004, 6) 5. Organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerja sama dalam suatu cara yang terstruktur, dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan organisasi dapat menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang ada di lingkungannya . Sumberdaya tersebut adalah manusia, finansial, fisik dan informasi. Sumberdaya manusia termasuk bakat manajerial dan tenaga kerja, sumberdaya finasial adalah modal yang digunakan organisasi untuk mendanai operasi yang berjalan baik operasi jangka panjang maupun jangka pendek, sumber daya fisik meliputi fasilitas gedung, kantor dan peralatannya,serta bahan yang dipergunakan dalam operasionalnya, sumber daya informasi adalah data-data yang digunakan dalam membuat keputusan yang efektif. Manajer dalam mencapai tujuan organisasi bertanggungjawab untuk mengkombinasikan dan mengkoordinasikan berbagai sumberdaya tersebut,misal seorang walikota (manajer ) akan menggunakan polisi, dana pemerintah, kantor polisi yang ada, data ststistik kejahatan yang terinci untuk membuat program pencegahan kejahatan. Bagaimana walikota dan manajer-manajer lainnya mengkombinasikan dan mengkoordinasikan berbagai jenis sumber daya tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep dasar organisasi adalah 1. Suatu organisasi selalu mempunyai tujuan 2. Adanya spesialisasi dan pembagian kerja 3. Spesialisasi akan mempunyai manfaat apabila dikoordinasi 4. Koordinasi adalah mengintegrasikan kegiatan-kegiatan serta usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan 5. Untuk meralisasi tujuan perlu ada prosedur kerja yang lebih rinci 6. Kenyataan bahwa organisasi berada dalam suatu lingkungan yang dinamis karena yang menjadi odyek dan subyeknya adalah orang. C. Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengoranisasian (organizing) mempunyai bermacam-macam pengertian seperti yang dikemukakan dalam buku manajemen Hani sebagai berikut: 1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku dan tenaga kerja. 2. Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya di mana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota kelompok. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas, para karyawan. 3. Cara manajer membagi tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen. a. mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas . Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggauta organisasi. Pengorganisasian sebagai proses dikemukakan oleh Ernest Dale dalam buku James AF Stoner sebagai berikut: 1. Memerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap organisasi dibentuk dengan seperangkat tujuan, pencapaian tiap tujuan jelas dilakukan dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu pertama kali harus menentukan tugas organisasi secara menyeluruh. 2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anggauta organisasi. Organisasi dibentuk karena pekerjaan yang akan diselesaikan tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja, sehingga pekerjaan tersebut harus dibagi secara tepat diantara anggautanya. 3. Pemisahan pekerjaan sesuai dengan ketrampilan dan keahlian karyawan yang berbeda-beda, dimana interaksi mereka diatur dengan prosedur yang ditetapkan pemisahan pekerjaan seperti ini disebut dengan departemnisasi 4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian memungkinkan anggauta organisasi tetap mengarahkan aktivitasnya ke arah pencapaian tujuan. 5. Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan efektivitas. Pada saat organisasi tumbuh dan berubah, struktur harus dievaluasi untuk memastikan kebutuhan sekarang. Struktur organisasi adalah suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individu dan kelompok. Sebuah struktur organisasi mengalokasikan pekerjaan melalui sebuah devisi pekerjaan dan menyediakan koordinasi dari hasil-hasil kinerja sehingga sasaran organisasi terlaksana dengan baik. Bentuk dari pengalokasian pekerjaan tersebut dapat digambarkan ke dalam suatu struktur atau bagan organisasi. Beberapa hal yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Pembagian kerja. Setiap kotak mewakili tanggungjawab seseorang atau sub unit untuk bagian tertentu dari beban kerja organisasi. 2. Manajer dan bawahan. Garis tebal menunjukkan garis komando ( siapa melapor kepada siapa) 3. Jenis pekerjaan yang dilakukan.Label atau uraian kotak-kotak menunjukkan tugas-tugas organisasi atau bidang-bidang tanggungjawab yang berbeda. 4. Pengelompokan bagian-bagian kerja. Keseluruhan bagan menujukkan dasar pembagian aktivitas organisasi 5. Tingkat manajemen. Sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan tetapi juga hirarki pimpinan secara keseluruhan. D. Merancang Pekerjaan Merancang pekerjaan merupakan suatu landasan fundamental dalam pengorganisasian. Merancang pekerjaan terkait dengan mendifinisikan bidang tanggungjawab pengambilan keputusan, mengidentifikasi tujuan, dan menetapkan keberhasilan yang ingin dicapai. Sebagai titik awal dalam merancang pekerjaan adalah adanya spesialisasi pekerjaan. Spesialisasi pekerjaan merupakan suatu perkembangan dalam organisasi. Spesialisasi pekerjaan adalah tingkat di mana seluruh tugas dalam organisasi dipecah dan dibagi menjadi bagian-bagian komponen yang lebih kecil. Keuntungan adanya spesialisasi pekerjaan: a. Pekerja yang melaksanakan pekerjaan kecil dan sederhana akan menjadi lebih pandai dalam tugas tersebut. b. Waktu perpindahan antar pekerjaan menurun. Jika pekerja melaksanakan beberapa pekerjaan yang berbeda, pergantian dari pekerjaan pertama ke pekerjaan berikutnya tidak akan kehilangan waktu banyak. c. Semakin sempit definisi suatu pekerjaan semakin mudah mengembangkan peralatan khusus untuk membantu pekerjaan tersebut. d. Manajer harus mampu melatih pekerja lain apabila ada pekerja yang. Spesialisasi pekerjaan dapat memiliki konsekuensi yang negatif. Kritik paling utama adalah pekerja yang melaksanakan pekerjaan terspesialis mungkin akan merasa bosan dan tidak puas, karena tidak memberi tantangan atau stimulasi. Dengan adanya kebosanan dan keadaan monoton, tingkat ketidak hadiran pekerja meningkat, dan akan berdampak pada kualitas pekerjaan. Oleh karena itu, walaupun beberapa tingkat spesialisasi diperlukan tidak seharusnya dilaksanakan secara ekstrim, karena adanya beberapa kemungkinan konsekuensi yang negatif. Manajer harus sensitif terhadap situasi dimana spesialisasi yang ekstrim harus dihindari. Untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan spesialisasi pekerjaan, manajer menggunkan beberapa pendekatan dalam merancang pekerjaan untuk mencapai keseimbangan yang baik antara permintaan organisasi untuk efisiensi dan produktivitas dengan kebutuhan individual untuk kreativitas dan otonomi. Penendekatan yang dilakukan oleh manajer dalam merancang pekerjaan adalah rotasi pekerjaan, perluasan pekerjaan, pengayaan pekerjaan, karakteristik pekerjaan dan tim kerja. Rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan (Job Rotation) adalah memindahkan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain secara sistematis. Pekerjaan tidak berubah tapi karyawan yang berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Pekerja yang dirotasikan ke suatu pekerjaan “baru” pada mula merasa puas, tapi kepuasan tersebut akan segera berkurang, karena memang rotasi pekerjaan bukan untuk meningkatkan motivasi atau kepuasan karyawan. Perluasan pekerjaan. Perluasan pekerjaan dikembangkan untuk meningkatkan jumlah pekerjaan total yang dilaksanakan oleh karyawan, sebagai akibatnya karyawan melaksanakan beraneka macam pekerjaan yang dapat dianggap mengurangi tingkat ketidakpuasan karyawan. Pengayaan pekerjaan. Pengayaan pekerjaan suatu usaha untuk meningkatkan jumlah pekerjaan dan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Implementasi dari pengayan pekerjaan ini manajer .mengurangi pengawasab dan mendelegasikan otoritas pengawasannya pekerjaan pada karyawan.pendekatan ini dapat meningkatkan rasa tanggungjawab, memberi pekerjaan baru pada karyawan dan pekerjaan tersebut menantang, sehingga dapat meningkatkan karyawan untuk maju dan berkembang. Karakteristik pekerjaan. Karakteristik pekerjaan adalah suatu alternatif spesialisasi pekerjaan yang memperhitungkan sistem kerja dan preferensi karyawan. Karakteristik pekerjaan dapat dilihat dari dimensi-dimensi sebagai berikut: 1. Ragam pekerjaan; jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang 2. identitas pekerjaan; sejauh mana karyawan dapat menyelesaikan satu bagian dari seluruh pekerjaannya 3. signifikansi pekerjaan 4. otonomi; tingkat pengendalian yang dimiliki karyawan tentang bagaimana pekerjaan dilakasnakan 5. umpan balik; sejauh mana karyawan mengetahui kebaikan pekerjaannya. Tim Kerja; suatu kelompok kerja yang merancang sistem kerja yang akan diterapkan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan yang saling berhubungan. Dalam tim kerja, kelompok sendirilah yang emutuskan bagaimana pekerjaan akan dialokasikan E. FUNGSI PENGARAHAN a. Motivasi Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi dan mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahan akan menentukan efektivitas manajer. Pengarahan adalah usaha yang dilakukan manajer untuk memberi penjelasan, petunjuk ataupun bimbingan kepada bawahan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar. Berdasar pengertian pengarahan tersebut maka dasar dari pengarahan adalah motivasi, komunikasi dan kepemimpinan. Bagian pengarahan ini dimulai dengan motivasi, karena manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi atau motiv, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini akan digunakan motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi digunakan dalam manajemen untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan di dalam individu (karyawan) yang bertanggungjawab sesuai dengan tingkatan pengarahan. Artinya seorang karyawan yang sangat termotivasi akan bekerja keras, sebaliknya karyawan yang tidak termotivasi tidak berbuat demikian. Manajer yang mengarahkan melalui motovasi akan membuat kondisi-kondisi dimana karyawan dapat memunculkan insprirasi untuk bekerja keras. Motivasi merupakan kekuatan yang mempengaruhi perilaku bawahan. Manajer harus bekerja melalui orang lain, oleh karena itu manajer perlu memahami orang-orang yang berperilaku tertentu. b. Teori Motivasi Kebutuhan merupakan keinginan psikologis yang terpenuhi dari seorang individu. Teori motivasi tentang kebutuhan digunakan untuk menjelaskan perilaku dan sikap karyawan. Manajer yang baik akan membangun kondisi-kondisi dimana karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, dan melakukan tindakan untuk menghilangkan hal-hal yang menghambat atau menganggu kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawan, sehingga dapat optimal bekerja akhirnya tujuan dapat tercapai. Teori kebutuhan atau teori isi adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-openyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” . Teori kebutuhan yang sangat terkenal seperti 1) hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H Maslow, 2) Frederick Herzberg dengan teori motivasi higynes. c. Teori Kebutuhan dari Maslow Menurut Maslow hirarki kebutuhan berdasarkan dua prinsip yaitu bahwa 1) kebutuhan manusia dapat disusun dalam suatu hirarli dari kebutuhan terendah sampai tertinggi, 2) suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari perilaku.. Menurut Maslow manusia didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti hirarki. Dalam tingkatan ini kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, perumahan, istirahat. Setelah kebutuhan pertama terpuaskan, kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama, yaitu kebutuhan keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga akan dipenuhi apabila kebutuhan kedua sudah terpuaskan. Proses ini berjalan terus sampai terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri, dimana manajemen dapat memberikan inisiatif untuk memotivasi hubungan kerja sama, kewibawaan pribadi serta rasa tanggungjawab untuk mencapai prestasi yang tinggi. Proses di atas menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan saling tergantung dan saling menompang. Kebutuhan yang telah terpuaskan akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku, diganti kebutuhan-kebutuhan selanjutnya yang mendominasi dan sebagai pendorong individu untuk bekerja. d. Pengertian dan Konsep Koordinasi Koordinasi adalah proses pengintegrasian aktivitas pada satuan-satuan terpisah (departemen atau bidang –bidang fungsional)suatu organisasi untuk mencapai tujaunnya secara efisien. Atau proses menghubungkan aktivitas-aktivitas dari berbagai departemen dalam suatu organisasi. Aktivitas kerja pada organisasi dibagi-bagi dan didepartemenkan, maka para manajer perlu mengkoordinasikan aktivitas – aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer harus mengkoordinasikan tujuan ke subunit. Menerjemahkan tujuan ke dalam tujuan subunit yang sesuai. Disamping itu juga menyampaikan informasi kepada subunit tentang aktivitas subunit lain sehingga bagian-bagian organisasi yang terpisah dapat bekerja sama dengan lancar. Kemampuan manajer untuk mengkoordinasi secara efektif sebagian tergantung pada jumlah bawahan yang melapor pada mereka. Jumlah bawahan yang malpor ini disebut dengan ‘rentang manajemen atau rentang kendali” makin banyak bawahan yang malapor pada manajer tertentu makin sukar pula manajer untuk mengawasi dan mengkoordinasikan aktivitas mereka, sebaliknya makin sedikit bawahan yang malapor pada manajer tertentu makin mudah manajaer untuk mengadakan pengawasan dan mengkoordinasikan aktivitas mereka. Pemilihan rentang yang dapat membantu manajer dalam upaya mengkoordinasikan bukanlah pekerjaan yang sederhana. Kebutuhan koordinasi Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada persyaratan bentuk komunikasi tugas-tugas yang dilakukan dan ketergantungan subunit yang melaksanakan tugas-tugas tersebut. Apabila tugas-tugas tersebut memerlukan atau dapat memperoleh manfaat dari arus informasi antar unit, maka yang terbaik ada koordinasi. Tetapi apabila persyaratan komunikasi tugas atau manfaat informasi anatar unit/ subunit tidak ada maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat melalui interaksi dengan anggauta unit/subunit yang lain. Kebutuhan koordiansi juga diperlukan untuk pekerjaan non rutin dan tidak diperkirakan sebelumnya, misal pekerjaan yang berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan yang berubah.. Ketergantungan koordinasi menurut Griffin ada tiga bentuk yaitu terpusat, berurutan dan timbal balik. Saling ketergantungan terpusat ( pooled interdependence) bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan lainnya dalam melaksanakan aktivitas harian, tetapi tergantung pada pelaksanaan aktivitas di setiap satuan untuk memuaskan hasil akhirnya Saling ketergantungan berurutan ( sequential interdependence) bila satuan organisasi harus melakukan aktivitas/pekerjaannya lebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja. Saling ketergantungan timbal balik ( reciprocal interdependence) merupakan hubungan saling memberi dan menerima. Teknik dasar koordinasi 1. Hirarki Manajemen Garis komando organisasi menetapkan hubungan kerja dan pelaporan di antara para anggautanya. Hubungan kerja sub-subunit yang melapor pada tiap manajernya juga dispesifikasikan, hal ini untuk memudahkan arus informasi dan kerja antara sub-sub unit dan menunjukkan pertanggungjawaban. Garis komando juga menunjukkan konflik yang harus diselesaikan. Agar dapat berhasil dengan efisien mekanisme membutuhkan struktur wewenang yang ditetapkan dengan jelas. Manajer pada setiap level haruslah menyadari tanggungjawab mereka dan memiliki prosedur dan wewenang yang diperlukan dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Manajer akan mendapat hambatan dalam mengkoordinasikan sub-sub unit apabila terlalu banyak informasi dan dipaksa untuk mengambil keputusan . hal ini terjadi karena manajer mempunyai keterbatasan kemampuan dan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 2. Peraturan dan Prosedur Peraturan dan prosedur merupakan suatu keputusan pimpinan yang diambil untuk menangani aktivitas-aktivitas rutin dan dapat menjadi alat koordinasi dan pengendalian rutin yang efisien. Apabila peraturan dan prosedur organisasi, dan departemen/bagian dipahami dan digunakan oleh semua bawahan secara teratur maka kebutuhan berkomunikasi dengan atasan untuk masalah-masalah rutin dapat berkurang, sehingga manajer dapat menyelesaikan masalah baru. Upaya untuk mengatasi masalah dan isu yang lebih rumit membutuhkan adanya peraturan dan prosedur yang rumit dan dipandang tidak praktis. 3. Perencanaan dan Penyusunan TujuaPerencanaan dan penyusunan tujuan dalam rangka mencapai koordinasi dengan cara menggerakan seluruh unit ke arah sasaran yang lebih luas dan sama. Perencanaan dan penyusunan tujuan merupakan hal sangat bermanfaat apabila manajer sekalipun telah berbekal pada peraturan dan prosedur tidak dapat mengolah semua informasi untuk mengkoordinasikan semua aktivitas sub-sub unit. Dengan tujuan yang telah ditetapkan maka lebih mudah untuk mendelegasikan wewenang pelaksanaan kepada sub-sub unit lainnya. Dengan mengetahui tujuan masing-masing subunit maka subunit akan bertindak sendiri secara konsisten dengan tujuannya. Manfaat adanya Koordinasi a. dengan koordinasi dapat dihindarkan adanya kekosongan pengerjaan suatu aktvitas oleh satuan-satuan organisasi atau kekosongan pengerjaan oleh pejabat-pejabat. b. dengan koordinasi dapat disadarkan adanya kesadaran di antara pejabat untk kerja saling membantu c. dengan koordinasi dapat ditumbuhkan kesatuan kebijaksanaan antar pejabat d. dengan koordinasi ada kesatuan sikap antar pejabat e. dengan koordinasi dijamin adanya kesatuan tindakan antar pejabat. Hambatan jika koordinasi tidak dijalankan dengan baik a. petugas atau satuan-satuan bertengkar menuntut bidang kerja atau wewenang, yang masing-masing menganggap termasuk dalam lingkungan tugasnya b. petugas atau satuan-satuan bertengkar saling melempar tanggungjawab kepada pihak lain karena merasa tidak menjadi tanggungjawab tugasnya. c. Pencapaiantujuan tidak berjalan lancar karena suasana organisasi kacau, para pekerja merasa ragu, merasa salaing berbeturan dalam melaksnakan pekerjaan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara umum sasaran dari tujuan organisasi adalah mencapai tingkat pertumbuhan, perkembangan, keuntungan dan keberlangsungan dari organisasi itu sendiri. Kesamaan yang kedua adalah bahwa organisasi mempunyai kumpulan orang-orang, satu orang yang berusaha mencapai tujuan secara sendiri tidak dapat dikatakan sebagai organisasi. Organisasi adalah sekumpulan atau sekelompok orang ( lebih dari dua orang) yang mempunyai maksud yang sama untuk mencapai tujuannya Pengarahan adalah usaha yang dilakukan manajer untuk memberi penjelasan, petunjuk ataupun bimbingan kepada bawahan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar. Berdasar pengertian pengarahan tersebut maka dasar dari pengarahan adalah motivasi, komunikasi dan kepemimpinan. Bagian pengarahan ini dimulai dengan motivasi, karena manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia mengikutinya. DAFTAR PUSTAKA Amirullah, haris Budiyono, 2004. Pengantar Manajemen; Graha Ilmu, Yogyakarta Buchari Zainun, Organisasi Dan Manajemen, Balai Aksara Griffin, Alih bahasa Gina Gania MBA, 2002, Manajemn Jilid I; Erlangga, Jakarta John R Schermerhorn Jr, 1998, Manajemen, Jilid I dan II, Edisi Bahasa Indonesia, Andi, Yogyakarta Manullang, 1971, Dasar-Dasar Manajemen, CV Amanlaham, Medan P Siagian Sondang, 1999, Teori dan Praktek kepemimpinan; Rineka cipta, Jakarta
BAB I PENDAHULUAN A. Stakeholder Pendidikan Perkataan stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, terdiri atas dua kata ; stake dan holder. Stake berarti to give support to : holder berarti pemegang. Jadi stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pemegang dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga pendidikan. Kalau lembaga pendidikan itu berupa sekolah maka stakeholdernya adalah : Birokrasi Pendidikan (Dinas Pendidikan), Pengawas, Kepala Sekolah, Guru-guru, Orang Tua, Komite Sekolah, Dewan Sekolah, Masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri. Dengan Perkataan lain stakeholder adalah orang-orang atau badan yang berkepentingan langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan pendidikan di sekolah. Definisi lain dari stakeholder adalah pemegang atau pemangku kepentingan. Orang per orang atau kelompok tertentu yang mempunyai kepentingan apa pun terhadap sebuah obyek disebut stakeholder. Pendidikan adalah sebuah sistem yang mendukung murid mencapai tujuan-tujuannya melalui pengajaran dan penanaman elemen afektif, kognitif dan psikomotorik secara terencana dalam jangka panjang. BAB II PEMBAHASAN A. Stakeholder dalam Bidang Pendidikan Stakeholder pendidikan dibagi dalam 3 kategori utama, yaitu 1. Sekolah, termasuk di dalamnya adalah para guru, kepala sekolah, murid dan tata usaha sekolah. 2. Pemerintah, diwakili oleh para pengawas, penilik, dinas pendidikan, walikota, sampai menteri pendidikan nasional. 3. Masyarakat, sedangkan masyarakat yang berkepentingan dengan pendidikan adalah orangtua murid, pengamat dan ahli pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan atau badan yang membutuhkan tenaga terdidik (DUDI), toko buku, kontraktor pembangunan sekolah, penerbit buku, penyedia alat pendidikan, dan lain-lain. B. Peran Stakeholder Peran serta stakeholder pendidikan dalam suatu perencanaan adalah hal yang sangat urgen sehingga akan dampak pada peningkatan profesionalitas guru. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 bahwa stakeholder pendidikan yaitu dewan pendidikan dan komite sekolah dalam kaitannya dengan hal di atas mereka memiliki 4 peran, yaitu; 1. Peran Sebagai Pemberi Pertimbangan Atau Nasihat (Advisory Agency) Peran sebagai pemberi pertimbangan atau nasihat (Advisory Agency) menunjukkan respon dan keikutsertaan dewan pendidikan dan komite sekolah memajukan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di daerah dan di sekolah. Bentuk aktivitas dewan pendidikan dan komite sekolah antara lain; 1. Pemberi pertimbangan mengenai program dan kegiatan yang disusun dalam rencana pembangunan pendidikan tingkat kabupaten atau kota dan RKS serta RKT tingkat satuan pendidikan. 2. Memberikan pertimbangan buat guru dalam pelaksanaan tugas supaya tidak sewenang-wenang dalam menangani siswa (misalnya dalam memberi hukuman tetapi juga memberi penghargaan bagi yang berprestasi). 3. Memberi pertimbangan dalam peningkatan disiplin guru dan memberi solusi bagi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru. 4. Memberi pertimbangan dalam mengembangkan bakat dan minat siswa (seperti olimpiade mata pelajaran, seni dan olah raga). 2. Peran Sebagai Badan Pendukung (Supporting Agency) Peran pendukung dewan pendidikan dan komite sekolah berkaitan dengan internal manajemen sekolah; 1. Mendata jumlah guru yang memerlukan pendidikan dan latihan, mendata pendidikan guru yang memerlukan peningkatan kualifikasi pendidikan. 2. Memberikan pelatihan mengenai mata pelajaran dan layanan belajar bagi guru yang membutuhkan. 3. Mendata jumlah siswa dan indeks prestasinya, guru dan komite sekolah. 4. Mendukung program pengayaan bagi siswa yang lebih pintar, dan remedial bagi siswa yang belum mencapai hasil yang dipersyaratkan. 5. Menyediakan tropi dan hadiah atas keberhasilan siswa mengikuti berbagai perlombaan yang dilakukan sekolah. 6. Untuk meningkatkan kualitas keagamaan mengadakan pesantren kilat di sekolah. 7. Mendukung pemanfaatan sarana prasarana untuk memberikan layanan belajar. 8. Membuat media belajar sesuai dengan kebutuhan belajar. 9. Kebun percontohan sekolah. 10. Memaksimalkan anggaran operasional yang bersumber dari APBD, bantuan masyarakat, dan mendorong penggunaan anggaran yang bersumbar dari dana BOS dengan mengimplementasikan program dan kegiatan yang tepat sasaran. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan harus disampaikan pada publik atau stakeholder pendidikan, kepala sekolah, orang tua dan masyarakat, serta kepada instansi pemerintah yang terkait seperti dinas pendidikan, termasuk pemimpin proyek yang bersangkutan. Dewan pendidikan dan komite sekolah, dalam batas-batas tertentu dapat saja memberikan rekomendasi pada pihak yang terkait, dengan rasional yang kuat dan obyektif bukan karena atas faktor “like and dislike” dalam hal ketenagaan ini, dewan pendidikan dan komite sekolah perlu mengembangkan standar kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya 3. Peran Sebagai Pengontrol (Controling Agency) Peran sebagai pengontrol (controlling agency) sesuai peran dewan pendidikan dan komite sekolah, sebagai badan pengawas terhadap kegiatan sekolah termasuk pelaksanaan dan penggunaan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT). Fungsi pengontrol (controling agency) menunjukkan bahwa dewan pendidikan dan komite sekolah melakukan aktifitas; 1. Menanyakan proses belajar mengajar (ke guru dan kepala sekolah) apakah sudah mengarah pada standar yang dipersyaratkan, 2. Menanyakan kondisi kesehatan, gizi, dan bakat peserta didik, 3. Memantau pelaksanaan rencana kegitan sekolah (RKS) dan rencana kegiatan tahunan (RKT), 4. Ikut serta dalam penyusunan RKS dan RKT. 5. Ikut memantau penggunaan anggaran yang bersumber dari BOS, 6. Ikut serta dalam rapat pembagian raport, 7. Mengontrol kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya, 8. Mengontrol pelaksanaan PBM dengan memakai kartu data sesuai dengan perlindungan anak; cara belajar mengajar guru (misalnya kartu yang ditanda tangani oleh guru dan orangtua). 4. Peran Sebagai Penghubung (Mediating Agency) Pusat pendidikan adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling bekerja sama secara sinergis untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk dapat bekerja secara sinergis harus ada yang menghubungkan antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Itulah sebabnya salah satu peran dewan pendidikan dan komite sekolah adalah peran penghubung (mediating agency).Jika ada kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, maka dari beberapa banyak program yang inovatif dapat dicoba untuk dilaksanakan oleh sekolah. Peran penghubung atau mediating agency menunjukkan bahwa dewan pendidikan dan komite sekolah; 1. Menghubungkan dengan instansi pemerintah, 2. Menghubungi orangtua siswa yang mampu untuk meminta kesediaannya menjadi donator atau bantuan lainnya yang disetujuinya untuk keperluan sekolah, atau dengan menjelaskan program kerja yang akan dilakukan oleh sekolah. 3. Mencari informasi yang bisa dipakai oleh sekolah untuk mengembangkan sekolah. 4. Memberi laporan kepada masyarakat tentang keuangan dan pelaksanaan program. Keempat peran dewan pendidikan dan komite sekolah tersebut dalam melakukan aktifitas bukanlah melakukan dan perannya secara terpisah-pisah, tetapi berlangsung secara simultan. Dalam melakukan aktifitasnya, mereka mengedepankan peningkatan kualitas pendidikan, bukan menyalurkan kehendaknya pribadi apalagi melakukan pemerasan. Dalam melaksanakan perannya dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan etika dan aturan yang berlaku serta focus pada perolehan mutu yang kompetitif Pemerintah, sebagai pihak yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan bagi warganya tidak dapat meninggalkan peran dan fungsi masyarakat dalam menuntaskan pendidikan. Pendidikan tidak melulu mengurusi sarana dan prasarana. Tidak hanya sekedar sebuah mata anggaran yang statis. Pendidikan adalah sebuah dinamika proses yang memerlukan kecerdasan untuk menjadikannya wahana yang bermanfaat bagi daerah. Selama ini masih banyak tokoh pemerintahan yang menempatkan pendidikan sebagai beban anggaran, bukan investasi masa depan. Padahal jika dikaji lebih mendalam, hanya manusia berpendidikan lah yang akan mengantarkan bangsa ini ke masa yang lebih baik di masa mendatang. Untuk itu, diperlukan kearifan untuk menggandeng lebih banyak potensi di masyarakat dalam mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas dan berhasilguna. Pendidikan yang steril tidak akan mampu menyerap keunggulan-keunggulan daerah, sehingga menempatkan pendidikan dalam sebuah menara gading. Untuk itu, diperlukan kerjasama yang kuat diantara ketiga elemen ini sehingga menghasilkan sinergi yang bermanfaat, terutama bagi para murid sebagai subyek pendidikan. Mengingat kesadaran masyarakat yang sudah tinggi terhadap pentingnya pendidikan, banyak warga masyarakat yang secara sukarela bergabung dalam lembaga-lembaga berorientasi pendidikan yang dapat menjadi think-tank pemerintah dalam melaksanakan program-program pendidikan. Selain masyarakat sukarela, banyak juga masyarakat yang mempunyai tujuan mengambil manfaat dari dunia pendidikan. Para penerbit buku, usaha kursus, penyedia alat pendidikan, dan pengusaha-pengusaha lainnya. Kelompok ini juga perlu difasilitasi, bahkan jika perlu dibangkitkan kesadarannya, bahwa selain sebagai lahan penghidupan, dunia pendidikan juga memerlukan kesetiakawanan yang dapat memperbaiki kualitas maupun kuantitas pelayanan pendidikan. Untuk itu, pendekatan usaha terhadap dunia pendidikan adalah bersifat mendukung, tidak hanya sekedar memeras dan menjadikannya layaknya komoditas. C. Manfaat Stakeholder Pendidikan manfaat dari berbagai ilmu pengetahuan khususnya tentang pengelolaan pendidikan/sekolah.Kegiatan operasional pendidikan pada dasarnya adalah melaksanakan kegiatan teknis edukatif yang mengacu kepada prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Namun demikian konsekuensi logis dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, melahirkan proses globalisasi kultural dan dua tekanan budaya (cultural pressure). Sementara tekanan eksternal, yaitu ketergantun ... stakeholders di era globalisasi saat ini. pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan. Selanjutnya pendidikan juga dapat diartikan sebagai tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal, nonformal di samping secara formal seperti manfaat dari berbagai ilmu pengetahuan khususnya tentang pengelolaan pendidikan/sekolah.Kegiatan operasional pendidikan pada dasarnya adalah melaksanakan kegiatan teknis edukatif yang mengacu kepada prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Namun demikian konsekuensi logis dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, melahirkan proses globalisasi kultural dan dua tekanan budaya (cultural pressure). Sementara tekanan eksternal, yaitu ketergantu. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pengertian yang lebih luas dan representatif, pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan. Selanjutnya pendidikan juga dapat diartikan sebagai tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal, nonformal di samping secara formal seperti di sekolah, madrasah, dan institusi-institusi lainnya. Selain itu pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction). (Muhibbin Syah, 2008: 10).Berdasarkan pendapat di atas dapat ditafsirkan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha mentranformasikan ilmu, pengetahuan, ide, gagasan, norma, hukum dan nilai-nilai kepada orang lain dengan cara tertentu baik terstruktur formal, informal atau non formal. Dalam konteks ini, pentransferan tersebut dapat terjadi di lingkungan keluarga, masyarakat atau sekolah sebagai satuan pendidikan, namun ketiga satuan pendidikan tersebut bukanlah berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan komponen yang saling melengkapi (complementer). BAB III PENUTUP A. Kesimpulan manfaat dari berbagai ilmu pengetahuan khususnya tentang pengelolaan pendidikan/sekolah.Kegiatan operasional pendidikan pada dasarnya adalah melaksanakan kegiatan teknis edukatif yang mengacu kepada prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Namun demikian konsekuensi logis dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, melahirkan proses globalisasi kultural dan dua tekanan budaya (cultural pressure). Sementara tekanan eksternal, yaitu ketergantun ... stakeholders di era globalisasi saat ini. pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan. Selanjutnya pendidikan juga dapat diartikan sebagai tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Peran serta stakeholder pendidikan dalam suatu perencanaan adalah hal yang sangat urgen sehingga akan dampak pada peningkatan profesionalitas guru. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 bahwa stakeholder pendidikan yaitu dewan pendidikan dan komite sekolah dalam kaitannya dengan hal di atas mereka memiliki 4 peran.